mirror dari AsSalafy.Org

mirror Situs Resmi Ma'had As-Salafy Jember

Category Archives: Aqidah

Menelusuri Hakekat Karamah

Karomah, bukanlah istilah yang asing di telinga kaum muslimin. Ia merupakan bagian dari agama ini. Oleh karena itu, Ahlus Sunnah Wal Jama’ah meyakini adanya karomah dan sesungguhnya ia datang dari sisi Allah . Tahukah anda, apa yang dimaksud dengan Karomah? Baca pos ini lebih lanjut

Rebo Wekasan, Bukan Bagian dari Syari’at yang Dituntunkan

Di antara anggapan dan keyakinan keliru yang terjadi di bulan Shafar adalah adanya sebuah hari yang diistilahkan dengan Rebo Wekasan. Dalam bahasa Jawa ‘Rebo’ artinya hari Rabu, dan ‘Wekasan’ artinya terakhir. Kemudian istilah ini dipakai untuk menamai hari Rabu terakhir pada bulan Shafar (diperkirakan pada bulan Shafar tahun ini (1431 H) bertepatan dengan tanggal 10 Februari 2010). Di sebagian daerah, hari ini juga dikenal dengan hari Rabu Pungkasan. Baca pos ini lebih lanjut

KEUTAMAAN SHAHABAT RASULULLAH shalallahu ‘alaihi wasallam

Para pembaca, semoga Allah merahmati kita semua, merupakan salah satu pokok yang mendasar dari keyakinan Ahlus Sunnah adalah penghormatan terhadap kedudukan dan keutamaan para shahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam, serta selamatnya hati  dari kebencian dan kemarahan, serta selamatnya lisan dari celaan, hinaan, dan perkataan yang tidak pantas terhadap mereka. Baca pos ini lebih lanjut

Mendulang Faedah dari Wasiat Dakwah Rasulullah

Dakwah merupakan amalan yang sangat besar nilainya di sisi Allah subhanahu wata’ala. Seorang da’i yang menyeru dan mendakwahkan agama ini di tengah-tengah umat, dia akan masuk ke dalam golongan orang-orang yang dinyatakan Allah I dalam firman-Nya (yang artinya): “Dan siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru (berdakwah) kepada Allah, mengerjakan amalan shalih dan mengatakan: sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.” (Fushshilat: 33)
Namun terkadang yang menjadi kendala bagi seorang da’i adalah kurangnya ilmu yang cukup (sebagai bekal) dalam dakwahnya. Padahal ilmu merupakan bekal yang tidak boleh ditinggalkan dalam perjalanan dakwah seorang da’i di jalan Allah I. Allah I tegaskan dalam firman-Nya (yang artinya): “Katakanlah (wahai Muhammad) ini adalah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku berdakwah kepada Allah di atas bashirah…” (Yusuf: 108)
Al Imam Abdurrahman As Sa’di menerangkan bahwa yang dimaksud dengan “di atas bashirah” adalah di atas ilmu dan keyakinan tanpa ada keraguan padanya. Baca pos ini lebih lanjut

YA ALLAH, LINDUNGILAH AKU DARI ADZAB NERAKA

Wahai saudaraku, semoga Allah subhanahu wata’ala senantiasa mencurahkan taufiq dan hidayah-Nya kepada kita, ketahuilah…!!!, bahwa Al Jannah (surga) adalah tempat tinggal yang kekal, penuh dengan kenikmatan yang lezat yang tidak bisa dibandingkan dengan segala kenikmatan yang ada di dunia. Itulah negeri yang hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Bagi yang tidak diizinkan memasukinya maka tiada tempat lagi baginya kecuali an naar (neraka). Suatu tempat tinggal yang penuh dengan kengerian yang tidak bisa digambarkan dengan kengerian di dunia. Sejelek-jeleknya tempat tinggal dan seburuk-buruknya tempat kembali. Baca pos ini lebih lanjut

BAGAIMANA MENGAMALKAN KANDUNGAN ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH

Para pembaca yang semoga dimuliakan Allah subhanahu wata’ala, sebenarnya ikrar dua kalimat syahadat yang sering kita ucapkan itu tidak cukup sekedar di lisan saja. Namun di dalamnya terdapat beberapa konsekuensi yang harus dipenuhi. Bila seseorang tidak sanggup memenuhi kosekuensi- konsekuensi apa yang telah diikrarkan maka ibarat sebuah pengakuan tanpa bukti. Sehingga sia-sialah (percuma) pengakuannya itu. Bahkan hal itu justru menambah hina bagi dirinya, ia telah mengikrarkan sesuatu yang pada kenyataannya justru amalannya menyelisihi apa yang ia ikrarkan. Baca pos ini lebih lanjut

MEMETIK BUAH KEIKHLASAN

Pada beberapa edisi yang lalu, anda telah mengetahui betapa pentingnya dan besarnya peranan ikhlas dalam sebuah amalan, karena sebuah amalan tidak akan diterima di sisi Allah subhanahu wata’ala jika pelakunya tidak mengikhlaskan amalannya tersebut karena Allah subhanahu wata’ala.
Dan pada edisi kali ini akan kami bawakan beberapa keutamaan dan buah yang bisa dipetik dari keikhlasan kepada Allah subhanahu wata’ala, di antaranya adalah: Baca pos ini lebih lanjut

IKHLAS DALAM SEBUAH AMALAN

Para pembaca yang mulia- semoga Allah subhanahu wata’ala merahmati kita semua-, Allah subhanahu wata’ala Yang Maha Adil dan Maha Bijaksana telah menetapkan bahwa di antara hamba-hamba-Nya akan ada yang mengalami hidup bahagia dan akan ada yang mengalami hidup sengsara. Namun Allah subhanahu wata’ala adalah Dzat Yang Maha Pengasih lagi Penyayang, melalui lisan Rasul-Nya shalallahu ‘alaihi wasallam, Dia subhanahu wata’ala juga telah menunjukkan kepada umat manusia ini mana jalan yang akan mengantarkan kepada hidup bahagia dan mana jalan yang akan menjerumuskan kepada jurang kesengsaraan. Baca pos ini lebih lanjut

TAHLILAN DALAM TIMBANGAN ISLAM

Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al Qur’an dan mengutus Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam sebagai penjelas dan pembimbing untuk memahami Al Qur’an tersebut sehingga menjadi petunjuk bagi umat manusia. Semoga Allah subhanahu wata’ala mencurahkan hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga dapat membuka mata hati kita untuk senantiasa menerima kebenaran hakiki.

Telah kita maklumi bersama bahwa acara tahlilan merupakan upacara ritual seremonial yang biasa dilakukan oleh keumuman masyarakat Indonesia untuk memperingati hari kematian. Secara bersama-sama, berkumpul sanak keluarga, handai taulan, beserta masyarakat sekitarnya, membaca beberapa ayat Al Qur’an, dzikir-dzikir, dan disertai do’a-do’a tertentu untuk dikirimkan kepada si mayit. Karena dari sekian materi bacaannya terdapat kalimat tahlil yang diulang-ulang (ratusan kali bahkan ada yang sampai ribuan kali), maka acara tersebut dikenal dengan istilah “Tahlilan”. Baca pos ini lebih lanjut

JERAT-JERAT SYAITHON

Tidaklah Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia dan seluruh makhluk-Nya dengan sia-sia dan tanpa ada tujuan. Dan tujuan Allah subhanahu wata’ala menciptakan manusia adalah untuk beribadah dengan mentauhidkan-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam firman-Nya (artinya): “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku.” (Adz Dzariyat: 56) Baca pos ini lebih lanjut