mirror dari AsSalafy.Org

mirror Situs Resmi Ma'had As-Salafy Jember

Monthly Archives: September 2006

MEMAKMURKAN MASJID DENGAN SHALAT BERJAMA’AH

Masjid merupakan sebuah tempat suci yang tidak asing lagi kedudukannya bagi umat Islam. Masjid selain sebagai pusat ibadah umat Islam, ia pun sebagai lambang kebesaran syiar dakwah Islam. Alhamdulillah…, kaum muslimin pun telah terpanggil untuk bahu-membahu membangun masjid-masjid di setiap daerahnya masing-masing. Hampir tidak dijumpai lagi suatu daerah yang mayoritasnya kaum muslimin kosong dari masjid.
Bahkan terlihat renovasi bangunan masjid-masjid semakin diperlebar dan diperindah serta dilengkapi dengan berbagai fasilitas, agar dapat menarik dan membuat nyaman jama’ah. Semoga semua usaha ini menjadi amal ibadah yang barakah karena mengamalkan hadits Rasulullah :
مَنْ بَنَى مَسْجِدًا يَبْتَغِي بِهِ وَجْهَ اللهِ بَنَى اللهُ لَهُ مِثْلَهُ فِي الْجَنَّةِ
“Barangsiapa yang membangun masjid karena mengharap wajah Allah, niscaya Allah akan bangunkan baginya semisalnya di al jannah.” (Al Bukhari no. 450) Baca pos ini lebih lanjut

Ukhuwah Islamiyyah Merajut Tali Persaudaraan Sesama Muslim

Mungkin sudah terlalu sering kita mendengar kata ukhuwah. Bahkan tidak sedikit di antara kita yang sudah lelah untuk membicarakannya lagi, sebab selama ini ukhuwah seolah-olah hanya menjadi sebuah dambaan yang kita tidak tahu kapan hal itu akan tercapai.
Realita membuktikan bahwasanya, keadaan ukhuwah di antara kaum muslimin saat ini sudah sangat memprihatinkan. Sebagian kita tidak lagi mempedulikan keadaan saudaranya seiman, atau tidak merasa perlu untuk mengurusi dan membantu memecahkan permasalahan-permasalahan yang sedang menghimpitnya
Para pembaca, tidakkah kita ingat akan ukhuwah yang sedang kita dambakan itu? Tidakkah kita ingat akan firman Allah (artinya): “Dan janganlah kalian menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang kepada mereka keterangan yang jelas kepada mereka. mereka itulah orang-orang yang akan mendapat siksa yang amat berat.” (Ali Imran: 105) Baca pos ini lebih lanjut

Meraih Khusyu’ Dalam Shalat (Bagian ke – 2)

Pada edisi yang lalu telah dijelaskan tentang kedudukan dan keutamaan khusyu’ dalam shalat. Khusyu’ memilki peranan sangat penting dalam shalat, karena ia sebagai ruhnya. Atas dasar itu khusyu’ menjadi tolok ukur besar kecilnya nilai ats tsawab (pahala) di sisi Allah .
Karena orang yang shalat itu pada hakekat ia sedang berdo’a, bermunajat, dan berdzikir mengagungkan keagungan Rabb-nya. Allah berfirman (artinya): “Dan tegakkanlah shalat untuk mengingatku.” (Thaha: 14)
Rasulullah juga menegaskan:
إِنَّ المُصَلِّيَ يُنَاجِي رَبَّه فَلْيَنْظُرْ بِمَا يُنَاجِي بِهِ
“Sesungguhnya orang yang shalat itu sedang bermunajat kepada Rabb-nya, maka hendaklah ia memperhatikan apa yang ia munajatkan kepada-Nya.” (H.R. Al Bukhari dalam Af’alul ‘Ibad, lihat Shifat Shalatin Nabi hal. 100, karya Asy Syaikh Al Albani) Baca pos ini lebih lanjut

MERAIH KHUSYU’ DALAM SHALAT (Bagian ke-1)

Khusyu’ merupakan kalimat yang tidak asing lagi bagi kita. Biasanya, kata khusyu’ ini digunakan sebagai sifat dari ibadah shalat. Walaupun khusyu’ ini sering disebut-sebut, namun dalam prakteknya tidaklah semudah mengatakannya ataupun membahasnya secara teori. Hal ini pun bisa kita rasakan sendiri, betapa susahnya menghadirkan khusyu’ dalam shalat. Sehingga masalah khusyu’ ini bukan perkara enteng (baca: ringan). Apalagi Rasulullah telah memberitakan bahwa pertama kali yang akan dicabut pada umat ini adalah khusyu’. Sebagaimana Rasulullah bersabda: Baca pos ini lebih lanjut

Adab-Adab Bertamu Dalam Islam

Di antara kelaziman hidup bermasyarakat adalah budaya saling mengunjungi atau bertamu, yang dikenal dengan isitilah silaturrahmi oleh kebanyakan masyarakat. Walaupun sesungguhnya istilah silaturrahmi itu lebih tepat (dalam syari’at) digunakan khusus untuk berkunjung/ bertamu kepada sanak famili dalam rangka mempererat hubungan kekerabatan. Baca pos ini lebih lanjut

Gempa, Antara Derita Dan Harapan

Masih belum hilang derita dan duka nestapa tragedi tsunami yang melanda Nangroe Aceh Darussalam dengan menelan korban ratusan ribu jiwa. Tak lama kemudian derita ini pun bertambah dengan disusul banjir bandang di Panti Kabupaten Jember dan juga kota Trenggalek, yang juga menelan ratusan korban jiwa. Baca pos ini lebih lanjut

Tawadhu’ Akhlaq Mulia Yang Dicintai Allah dan Rasul-Nya

Rendah hati (tawadhu’) merupakan sifat yang sangat terpuji di sisi Allah dan bahkan sangat didambakan oleh kita semua. Tawadhu’ akan melahirkan berbagai sikap-sikap mulia, seperti menghargai pihak lain, tidak memotong suatu pembicaraan, saling menjaga dan menghormati perasaan masing-masing, anak kecil bersikap sopan santun kepada yang lebih berusia darinya, orang dewasa/tua pun bersikap kasih sayang kepada yang dibawahnya, serta merasa bahwa diri ini tidak ada yang sempurna, semua serba kurang dan tidak mungkin hidup sendiri-sendiri tanpa bekerja sama dengan selainnya. Bila sikap tawadhu’ ini tercermin pada diri kita niscaya akan terwujud sebuah kehidupan yang diliputi mawaddah wa rahmah (kehidupan sakinah yang penuh cinta kasih). Hal ini sebagaimana petuah Al Imam Asy Syafi’i:
التَّوَاضُعُ يُوْرِثُ الْمَحَبَّةَ
“Sifat tawadhu’ akan melahirkan cinta kasih.” Baca pos ini lebih lanjut

Menggapai Jannatullah Dengan Taubat

Sudah menjadi perkara yang maklum, bahwa tidak ada seorang manusia pun di muka bumi ini yang sempurna. Manusia adalah tempat salah dan dosa. Lupa dan khilaf sudah menjadi sesuatu yang lumrah yang akan menimpa setiap insan. Selamat dari dosa dan kesalahan tidak dapat dimiliki kecuali oleh para Nabi ‘alaihimussalam.
Kalau kita mau menghitung, sudah berapa banyak dosa-dosa dan kesalahan yang kita lakukan hari ini, belum lagi hari kemarin, lusa, dan seterusnya. Bukan tidak mungkin kita terjerumus ke dalam perbuatan dosa-dosa besar yang tanpa kita sadari pula. Semoga Allah melindungi kita. Baca pos ini lebih lanjut

Wahai Rabbi, Terimalah Do’aku … !!!(Bagian-2)

Wahai saudaraku, ketahuilah…!!!, Bahwa dalam berdo’a kepada Allah hendaknya berupaya memenuhi syarat-syarat dalam berdo’a, memperhatikan adab-adabnya, dan memperhatikan pula waktu-waktu yang mustajab. Insya Allah, dengan memperhatikan itu semua, do’anya akan dikabulkan oleh Allah
A. Syarat-Syarat Dalam Berdo’a
1. Meyakini bahwa hanyalah Allah saja yang mampu mengabulkannya
Allah berfirman (artinya):
“Dan siapakah yang mampu mengabulkan do’a orang yang kesulitan dan menghilangkan kesusahan bila ia berdo’a kepada-Nya ?” (An Naml: 62) Baca pos ini lebih lanjut

Wahai Rabbi, Terimalah Do’aku !!!(Bagian-1)

Sebagai seorang hamba yang benar-benar beriman kepada Allah , tentunya ia harus mengakui kebesaran dan keagungan Rabb-nya dan mengakui kerendahan dan kelemahan pada dirinya. Tak ada sesuatu pun yang berkaitan dengan dirinya, pasti itu semua terjadi atas kehendak Sang Penciptanya yang memiliki sifat-sifat Yang Maha Tinggi dan nama-nama Yang Maha Mulia. Disaat itulah, seharusnya seorang hamba selalu bersimpuh sambil menengadahkan kedua tangan, berdo’a, dan bermunajat kepada-Nya dengan meminta apa saja yang ia butuhkan. Karena Dia-lah Allah Yang Maha Mendengar dari setiap permohonan hambanya dan Dia-lah Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Kuasa untuk memperkenankan seluruh permohonan hambanya. Baca pos ini lebih lanjut